Selasa, 06 November 2012

“ Masa depan atau harapan penerapan Online Assessment di sekolah-sekolah. Menyajikan fakta dan data pendukung penerapan, dan solusi alternatif terhadap hambatannya.”

Disusun Oleh :
                                 Kelompok                          :  5b7
                                 Zainul Arifin                      :  1010251041
                                 Devi Eka Agustina Putri   :  1010251049
                                 Astutik Dwi Firdayanti     :  1010251050
                                 Ardiansah                          :  1010251051
                                 Kristianingsih                    :  1010251071

1.Masa Depan Penerapan Online assesment
            Beberapa periode terdahulu kebanyakan guru melakukan dan memberikan ujian kepada siswa dengan cara memberikan ujian secara manual. Yang mana ujian secara manual itu tadi dilakukan dengan memberikan lembar soal dan juga diberikan lembar jawaban kepada siswa yang nantinya siswa disuruh mengerjakan soal manual itu tadi. Kalau di lihat dari segi keuntungan atau kerugian nya, maka kalau diberi penilaian terhadap yang dilakukan guru dengan memberikan soal manual tadi mendapatkan beberapa macam kerepotan, yang pertama tentu guru harus menyiapkan soal yang kemudian di print per lembar kepada siswa, agak kerepotan karena dilihat segi biaya , biaya yang dikeluarkan agak banyak karena masih harus mengeprint soal sebanyak siswa yang terdapat di kelas yang akan diberikan ujian itu tadi. Selain itu tingkat kecurangan siswa pun juga bisa dikatakan lebih tinggi karena siswa bisa saja melakukan pertukaran soal dengan siswa yang lain yang sudah mengerjakan soal. Selain itu, setelah ujian yang diberikan kepada siswa dalam segi penilaian,guru masih agak kerepotan didalam mengoreksi nilai dari setiap siswa. Dikatakan agak kerepotan karena guru harus menilai satu persatu nilai dari siswa itu tadi. Sangat tidak memungkinkan nilai langsung keluar dengan sendirinya. Maka dari itu guru harus melakukan penilaian dari tiap siswa yang mendapat perlakuan ujian manual itu tadi.
            Kemudian bagaimana dengan Online assesment?
Online assesment diberlakukan dengan tujuan memberikan solusi dan berbagai kemudahan yang diberikan dan diberlakukan dalam penggunaannya. Catatan penting yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah bahwa online assesment erat kaitannya dengan yang namanya online. Jadi sudah pasti dapat dikatakan bahwa online assesment membutuhkan fasilitas internet karena untuk mengaksesnya kita harus koneksi dengan internet terlebih dahulu.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai assesment itu bagaimana, kita bahas terlebih dahulu mengenai keunggulan dari menggunakan online assesment. Kalau kita berbicara mengenai kemudahan, maka kalau kita bandingkan dengan ujian manual, tentu saja online assesment lebih menguntungkan daripada ujian manual. Mengapa demikian? Karena didalam ujian online assesment keuntungan yang di dapat,bukan hanya guru yang bisa merasakan keuntungannya, tetapi siswa pun dapat merasakan keuntungtan dari ujian online assesment tersebut. Mari kita bandingkan antara ujian manual dengan ujian online assesment. Didalam ujian manual guru mungkin kerepotan dalam mengawasi siswa didalam menjaga siswa saat ujian manual berlangsung karena takud siswanya menyontek ataupun mencontoh pekerjaan temannya, berbeda dengan ujian online assesment guru sudah tidak terlalu kerepotan dalam menjaga dan mengawasi siswa yang sedang melakukan ujian karena ujian dilakukan secara online dan siswa difokuskan pada komputer yang mana dia sedang melakukan ujian online nya. Dan sudah sangat jelas sekali kalau siswa tengak tengok itu adalah tanda siswa tidak dapat mengerjakan soal dan lebih mudah dalam mengawasi ujian tersebut yang online tadi. Selain itu itu juga terdapat kelebihan ujian online assesment dibandingkan ujian manual. Dalam ujian manual tingkat kecurangan siswa lebih tinggi dibandingkan ujian online assesment, karena banyak kemungkinan yang akan terjadi bila ujian dilakukan secara manual, berbeda dengan ujian online assesment yang mana tingkat kecurangan bisa diminimalisir karena didalam online assesment itu siswa tidak bisa sembarangan masuk ke assesment begitu saja karena sebelum dilakukan ujian online assesment siswa harus login satu satu yang mana setiap siswa memiliki user name dan pasword masing masing jadi siswa tidak dapat mengakses ke siswa lain, hanya bisa masuk dalam artian login ke siswa lain untuk mengambil data hasil pekerjaan temannya yang lain. Jadi dari sini sudah nampak sekali bahwa dengan diberlakukan ujian online assesment tingkat kecurangan siswa dalam hal menyontek pekerjaan temannya sangat tidak mungkin karena siswa tersebut hanya dapat mengerjakan dan login ke assesment berdasarkan user name dan password yang telah ia terima untuk mengakses ujian online assesment tadi. Sebenarnya ada manfaat lagi dari online assesment jika dibandingkan dengan ujian manual yang dilakukan oleh guru kepada muridnya yaitu dalam hal penilaian dari ujian yang telah diselesaikan oleh siswa. Dalam ujian manual guru dalam mengoreksi lembar ujian setiap siswa harus melihat satu per satu point soal yang dikerjakan siswa itu benar atau salah, masih belum menjumlahkan benarnya berapa dan salahnya berapa yang nantinya menjadi nilai siswa. Berbeda dengan ujian online assesment yang mana dalam ujian online assesment tiap point jawaban siswa langsung terlihat jawaban yang dipilih benar atau salah, selain itu di akhir siswa mengerjakan soal ujian online assesment guru tidak perlu kerepotan merekap nilainya karena nilai langsung keluar dalam bentuk catatan soal yang dijawab benar dari sekian jumlah soal yang dikerjakan.
            Dalam lembaga pendidikan, penilaian sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menerima materi yang diajarkan oleh para pendidik. Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan berbagai media, bisa dalam bentuk ujian tulis, ujian lisan, kuis, maupun tugas dalam bentuk makalah.
            Seiring dengan perubahan cara berpikir pendidik matematika tentang cara pendidikan matematika yang baik, maka pengukuran dalam bidang pendidikanpun berubah menjadi semakin baik. Pengenalan tentang pentingnya assessment untuk pembentukan kembali pendidikan yang kontemporer dikatalisator, perkembangan dan implementasi dari metode baru pengumpulan data seiring dengan cara baru yang digunakan untuk menilai kualitas data itu sendiri. Perubahan dalam teori pengukuran dan kebugaanya direfleksikan dalam assessment. Proses assessment adalah alat yang efektif untuk mengkomunikasikan tujuan dari system pendidikan matematika. Kegunaan dan kebijaksanaan assessment merupakan definisi operasional tentang pentingnya assessment
            Assessment melibatkan penekanan pada kesempatan untuk belajar. Penghargaan terhadap siswa tergantung pada pengalaman yang mereka peroleh dari program yang berkualitas. Latihan-latihan pada assessment memberikan pengetahuan ilmiah bagi siswa dan dapat menerapkannya pada situasi yang mirip yang akan mereka hadapi diluar kelas, Konseptual lainnya mengenai pengukuran pada bidang pendidikan bahwa assessment science yang melibatkan suatu validitas memiliki implikasi yang signifikan. Validitas tidak saja diperhatikan dalam hal kualitas teknik dari data pendidikan, tetapi juga memperhatikan sosial dan konsekuensi pendidikan dari interpretasi data.
            Assumsi yang penting yang mendasari assessment adalah lembaga pendidikan atau sekolah dapat mengembangkan mekanisme penilaian prestasi siswa yang spesifik dalam standar isi dan menilai  kesempatan untuk belajar matematika dalam program dan system standar. Jika prinsip-prinsip dalam assessment dipenuhi, maka informasi yang dihasilkan dari cara baru pada suatu assessment yang digunakan disekolah dapat memiliki arti dan nilai dalam standar nasional, meskipun prosedur dan instrument yang digunakan berbeda. Ini sangat kontras dengan pengukuran pendidikan secara tradisional yang melakukan pengukuran dengan jenis tes yang sama sehingga hasilnya hanya akan menunjukkan perbandingan.
            Dalam era golabilsasi seperti sekarang ini oenerapan assessment dapat dilakukan secara online, pemenfaatan media online sangat efektif dalam penerapan assessment. Dengan begitu siswa dapat memiliki kesempatan dan kemampuan yang berbeda dengan sekolah yang menerapkan assessment atau penilaian tradisional maupun manual.

2.Online Assesment Bagi Sekolah
            Pembelajaran memiliki dua macam pelaksanaan atau bentuk yaitu pembelajaran secara face to face dan secara online. Pembelajaran merupakan proses atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dan guru. Didalam pembelajaran terjadi proses evaluasi , penilaian dan pengukuran.
Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir (posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya.
Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan. Evaluasi yang diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar. Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi secara online memiliki kelebihan seperti berikut :
1.      Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
2.      Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakannya tanpa bimbingan orang lain. Selain memenuhi karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi 4 fungsi yaitu : Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin, Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri, Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan dan Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian. Online asessmen memberikan dampak bagi unsur-unsur pendidikan yaitu sekolah, guru dan peserta didik.
1.      Online asesmen bagi sekolah
Adapun manfaat penilaian atau online asessmen bagi sekolah ialah sebagai berikut :
1.      Memperkenalkan siswa kepada tekhnologi sehingga siswa mempunyai pengalaman dan pengetahuan akan tekhnologi
2.      Mempersingkat waktu bagi guru karena online asessmen yang bekerja ialah computer dan para siswanya
3.       Mempermudah dan mempercepat penilaian sehingga sekolah cepat untuk memdapatkan data nilai siswa.
4.      Mempermudah dan memberikan keseragaman dalan penilai.
Namun, selain itu asessmen juga memiliki sisi negative bagi sekolah.misalnya :
1.      Membutuhkan biaya yang cukup besar karena pelaksanaan asessmen secara online itu membutuhkan jkomputer dan jaringan internet.
2.      Kendala pada listrik karena apabila dalam pelaksanaannya listrik padam,maka penilaian atau pembelajaran harus dimulai dari awal lagi. Hal itu juga berdampak pada waktu pembelajaran yang lain sehingga mempersulit kerja bagian kurikulum. Hal itu yang kita alami pada saat melaksanakan asessmen disekolah.
3.      Sulit mengklarifikasi apabila ada kesalahan karena untuk mengubah atau mengganti soal dan yang lain membutuhkan waktu yang cukup lama.
Solusi bagi permasalahan diatas menurut kami antara lain:
1.      Harus bisa mengatur  waktu dan mengantisipasi apabila terjadi pemadaman dengan cara memberikan lembar jawaban secara manual.
2.      Meminta bantuan kepada wali murid untuk meringankan biaya dan memgjukan bantuan kepada pemerintah.

3.Online Assesment Bagi Guru
            Dizaman yang modern ini, perkembangan teknologi saat ini telah memberi warna  dunia pendidikan. Membuat kelas khusus pembelajaran jarak jauh  menjadi tantangan sekaligus tren tersendiri. Namun demikian, kebanyakan sekolah belum siap mengaplikasikan teknologi informasi dalam pembelajaran dengan efektif.
Dalam suatu pembelajaran dikelas, guru dapat menggunakan media yang bias digunakan dalam kegiatan belajar pembelajaran. Ada banyak media yang dapat digunakan oleh seorang guru. Guru dapat menggunakan media. Misalnya pembelajaran secara online. Media pembelajaran secara online dengan harapan memberikan kemudahan kepada guru dan siswa dalam belajar pembelajaran, sehingga meningkatkan kualitas seorang guru dan semangat belajar seorang siswa yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
Penggunaan pembelajaran secara online pada pendidikan semakin meningkat. Siswa dan guru dapat mempertinggi kelas belajar dengan mengakses informasi dan sebuah pusat sumber , menyampaikan dengan komputer dengan siswa lainnya atau dengan tenaga ahli pada bidang pelajaran tertentu. Guru dan siswa dapat mengakses dokumen elektronik untuk memperkaya pelajaran mereka. Guru perlu bekerja sama dengan media khusus sekolah untuk membantu siswa belajar efektif. Melalui media ini diharapkan dapat membantu para guru agar bisa dengan mudah mengakses bahan ajar dan sumber pembelajaran sehingga bisa optimal dalam    memberikan   pelayanan pembelajaran  kepada siswa.
Asesmen pembelajaran secara online merupakan bagian dari keseluruhan proses pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen secara online bisa dilakukan pengajar dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Itulah sebabnya, kemampuan untuk melakukan asesmen merupakan kemampuan yang dipersyaratkan bagi setiap tenaga pengajar. Hal ini terbukti bahwa dalam semua referensi yang berkaitan dengan tugas pembelajaran, selalu ditekankan pentingnya kemampuan melakukan asesmen secara online bagi guru dan kemampuan ini selalu menjadi salah satu indikator kualitas kompetensi guru. Dalam pembelajaran assesmen secara online Guru juga dapat menggunakan e-mail untuk berbagi ide dengan guru lain. Guru dapat membantu siswa untuk mengembangkan blog untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk menukarkan ide.
Asesmen secara online sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dalam pelaksanaan asesmen. Dalam assesmen pembelajaran secara online, guru juga dapat melakukan 3 unsur diantaranya yaitu pengukuran, penilaian dan test. Untuk lebih jauh bisa memahami pelaksanaan asesmen secara online, pembelajaran secara keseluruhan perlu dipahami dahulu perbedaan pengertian dan hubungan di antara ketiga istilah tersebut, dan bagaimana penggunaannya dalam asesmen pembelajaran secara online.
Dalam melaksanakan proses asesmen pembelajaran, guru selalu berhadapan dengan konsep-konsep evaluasi, pengukuran, dan tes yang dalam penerapannya sering dilakukan secara simultan. Guru dapat melakukan pengukuran. Secara sederhana, pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. Pengukuran terhadap proses dan hasil belajar seorang siswa. Penilaian juga bisa dilakukan seorang guru dalam assesmen pembelajaran secara online.
Secara online guru dapat dengan mudah memberi siswa, memberikan materi ataupun tes pada siswa.  Tes merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam asesmen pembelajaran disamping alat ukur yang lain. Secara online siswa dapat dengan mudah mengerjakan soal atau tugas yang diberikan oleh seorang guru. Siswa tidak akan merasa bosan dalam mengerjakan tugas dari seorang guru.yang mulanya mengerjakan secara manual, bisa mengerjakan dengan cara online. Mengerjakan soal dengan cara online, siswa dapat dengan cepat berfikir dalam menyelesaikan soal tersebut.
Harapannya assesmen pembelajaran secara online dapat digunakan dan bermanfaat dalam kegiatan belajar pembelajaran oleh semua komponen pendidikan sehingga pendidikan diindonesia dapat berkembang dengan pesat.

4.Online Asssesment Bagi Siswa
Perkembangan teknologi sekarang telah banyak mewarnai dunia pendidikan. Kita dikenalkan dengan ilmu pengetahuan tekhnologi yang luas sehingga kita dianjurkan untuk bisa dan mengerti tentang ilmu pengetahuan tekhnologi itu sendiri. Banyak sumber yang tersedia begi siswa dan guru utnuk menambah dan memperluas kegiatan kelas karena tekhnologi dapat mempermudah sebuah proses yang tadinya panjang dan membutuhkan waktu yang lama serta biaya tapi sekarang tekhnologi menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga begitu pentingnya ilmu pengetahuan tekhnologi dalam kehidupan kita terutama pada pendidikan anak jadi memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh siswa sehingga mereka dapat memanfaatkan kecanggihan ilmu pengetahuan dan tidak ketinggalan jaman. Dalam penerapan metode yang bisa menjenuhkan anak sehingga siswa dan guru tidak saling berinteraksi secara langsung. Untuk itu, penting untuk membuat metode pembelajaran yang baru untuk dapat dimengerti dan dapat menjaga jalinan interaksi. Melalui media ini diharapkan dapat membantu para guru agar bisa dengan mudah mengakses bahan ajar dan sumber pembelajaran sehingga bisa optimal dalam    memberikan   pelayanan pembelajaran  kepada siswa  secara online. pembelajaran secara online digunakan untuk mengajar siswa yang hidup pada berbagai daerah sehingga dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam belajar dan meningkatkan semangat belajar mereka yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Siswa juga dapat mengambil informasi dalam berbagai hal dari jauh, dan yang secara fisik tidak dapat dicapai perpustakaan di seluruh dunia jadi siswa dapat berpartisipasi secara aktif karena pembelajaran secara online menyediakan lingkungan belajar interaktif dan siswa juga dapat untuk menyampaikan dengan cepat dengan teks, gambar, suara, data, dan dua audio/video. Siswa lebih mudah mempelajari cara untuk menambah tulisan mereka, Contohnya siswa dapat memecahkan masalah matematika yang sulit. Pada proses pembelajaran disekolah perlu menggunakan asesmen pembelajara, asesmen pembelajaran sendiri merupakan bagian dari keseluruhan proses pembelajaran. Pada pembelajaran secara online dengan menggunakan asesmen siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas yang telah guru berikan secara mudah sedangkan guru dapat memberikan materi, dapat menilai dan mengevaluasi hasil belajar dari siswanya. Dalam asesmen pembelajaran guru dan siswa dapat mengukur dan menilai proses pemahaman siswa terhadap materi sehingga perlu menggunakan berbagai macam pendekatan pada anak dan hasil belajar  dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Perlu juga dipahami bahwa hasil pengukuran  dan nilai yang diperoleh dari asesmen proses dan hasil belajar mengandung kekeliruan. Kesalahan dari  proses asesmen berasal dari alat ukur, dari gejala yang di ukur, dll. Asesmen juga disebut dengan alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa atau telah berhasilnya kompetensi siswa. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualtatif dan kuantitatif, dalam pelaksanaan asesmen siswa tidak sekedar dilatih memilih jawaban yang tersedia, tetapi lebih dituntut untuk dapat memotivasi diri untuk mengarahkan potensinya dalam menanggapi dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri dan sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian asesmen juga akan berfungsi sebagai upaya pendidik untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. Pembelajaran secara online sangat berguna ketika pelajar yang dipisahkan secara urut dan mengerjakan materinya sendiri dan siswa dapat menggapai siswa  lainnya dan berharap untuk bertukar pendapat namun siswa dapat langsung bertanya saat menemukan hal yang membingungkan. Begitu juga jika di dalam kelas siswa tampak kebingungan, guru dapat langsung memperjelas lagi materinya. Untuk kedepannya diperlukan sebuah patokan berbagai macam media dalam proses pembelajaran agar dapat menjadikan proses pembelajaran yang menarik minat belajar siswa namun tidak mengurangi materi yang disampaikan.

5.Online Assesment Bagi Negara atau Pemerintah
Standar assessmen merupakan kriteria untuk menentukan kemajuan visi pendidikan sains dari seluruh literasi ilmiah. Standar tersebut menggambarkan kualitas assessment practices yang digunakan oleh guru, lembaga, dan agensi federal untuk mengukur prestasi siswa dan kesempatan siswa belajar science. Dengan mengidentifikasi essensi dari karakteristik standar assessment yang digunakan, maka standar tersebut dapat dijadikan petunjuk untuk mengembangkan assesmen lebih lanjut, kegunaannya serta kebijaksanaan-kebijaksanaan. Standar ini juga dapat digunakan untuk assessment terhadap siswa, guru, dan program; untuk memajukan dan mengambangkan kegunaan assessment, dan untuk assessment kelas sebaik skala besar, assessment eksternal. Chapter ini dimulai dengan pengenalan tentang komponen-komponen proses assessment dan beberapa teori pengukuran dan prakteknya. Pengenalan ini disertai oleh penjelasan tentang assesmen standar dan diskusi mengenai cara-cara guru dalam menggunakan assessment dan beberapa karakteristik assessment .


Proses assessment adalah alat yang efektif untuk mengkomunikasikan tujuan dari system pendidikan science yang seluruhnya konsern (terfokus) terhadap pendidikan science.


Dua tujuan dari assessment yaitu, (1) Untuk mengukur pemahaman siswa tentang alam, (2) Untuk mengukur mereka dalam melakukan penelitian.

Visi assessment yang digambarkan oleh National Science Education Syandards, assessment adalah mekanisme feedback primer dalam system pendidikan science. Sebagai contoh, data assessment yang diperoleh siswa merupakan feedback tentang sebaik apakah siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan guru atau orang tua mereka., feedback dengan guru yaitu sebaik apakah siswa mereka belajar, feedback bagi distrik (lembaga) yaitu sebaik apakah efektivitas guru dan program yang dijalankan, dan feedback bagi pembuat kebijaksanaan yaitu sebaik apakah kebijaksanaan mereka berjalan. Feedback tersebut menuntun perubahan dalam system pendidikan science dengan menstimulasi perubahan dalam kenijaksanaan, menuntun pengembangan guru yang professional, dan mendorong siswa untuk memperbaiki pemahaman mereka terhadap science.

Proses assessment adalah alat yang efektif untuk mengkomunikasikan tujuan dari system pendidikan science yang seluruhnya konsern (terfokus) terhadap pendidikan science. Kegunaan dan kebijaksanaan assessment merupakan definisi operasional tentang pentingnya assessment. sebagai contoh, penggunaan inqury terpimpin untuk assessment memberikan isyarat tentang apa yang dipelajari siswa, bagaimana siswa mengajar, dan dimana sumber-sumber yang digunakan akan diletakkan.

Assessment adalah sistematik, proses multistep yang melibatkan proses mengumpulkan dan menginterpretasi data pendidikan. Empat komponen proses assessment secara rinci dapat dilihat pada gambar 5.1


Seiring dengan perubahan cara berpikir pendidik science tentang cara pendidikan science yang baik, maka pengukuran dalam bidang pendidikanpun berubah menjadi semakin baik. Pengenalan tentang pentingnya assessment untuk pembentukan kembali pendidikan yang kontemporer dikatalisator (dirangsang) oleh penelitian, perkembangan dan implementasi dari metode baru pengumpulan data seiring dengan cara baru yang digunakan untuk menilai kualitas data itu sendiri. Perubahan dalam teori pengukuran dan kebunaanya direfleksikan dalam assessment standar.

Pada bagian ini, assessment dan pengukuran adalah dua sisi yang berbeda dari sebuah koin. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data ditentukan berdasarkan apa yang sehrusnya guru ajarkan dan apa yang seharusnya murid pelajari. Dan ketika siswa ikut serta dalam latihan assessment, maka mereka harus belajar dari hal ini.

Pandangan mengenai assessment ini sangat yakin bahwa hasil yang diperoleh berasal dari assessment yang sampelnya terdiri dari berbagai variable dengan menggunakan metode pengumpulan data yang bermacam-macam pula, dibanding dengan pengambilan sampel yang tradisional darisatu buah variable dengan satu jenis metode. Jadi, Semua aspek dalam prestasi science (Science achievement) – kemampuan untuk meneliti, pemahaman ilmiah tentang alam dan kesatuan science- dapat diukur dengan menggunakan multiple metodhs seperti performance (penampilan) dan portofolio, sebaik conventional pape and pencil tset (tes tulis).

Assessment standar melibatkan penekanan pada kesempatan untuk belajar. Penghargaan terhadap siswa (Student achievement) tergantung pada pengalaman yang mereka peroleh dari program yang berkualitas.

Hal penting lainnya yaitu “authentic assessmen” (assessment otentik). Seruan/ajakan untuk berlatih telah mendekati tujuan outcome dari pendidikan science. Latihan-latihan pada assessment otentik memberikan pengetahuan ilmiah bagi siswa dan dapat menerapkannya pada situasi yang mirip yang akan mereka hadapi diluar kelas, sebaik ketika para ilmuwan melakukannya.

Konseptual lainnya mengenai pengukuran pada bidang pendidikan bahwa assessment science yang melibatkan suatu validitas memiliki implikasi yang signifikan. Validitas tidak saja diperhatikan dalam hal kualitas teknik dari data pendidikan, tetapi juga memperhatikan social dan konsekuensi pendidikan dari interpretasi data.

Assumsi yang penting yang mendasari assessment standard adalah baik Negara bagian (state) maupun local dapat mengembangkan mekanismepengukuran prestasi siswa yang spesifik dalam content standard (standar isi) dan mengukur kesempatan untuk belajar science dalam program dan system standar. Jika prinsip-prinsip dalam assessment standar dipenuhi, maka informasi yang dihasilkan dari cara baru pada suatu assessment yang digunakan secara local dapat memiliki arti dan nilai dalam standar nasional, meskipun prosedur dan instrument  yang digunakan berbeda. Ini sangat kontras dengan pengukuran pendidikan secara tradisional yang melakukan pengukuran dengan jenis tes yang sama sehingga hasilnya hanya akan menunjukkan perbandingan.
Sumber;

Syam.2008.Assesment Dalam Pendidikan Sains.3 Nopember 2012. http://pendidikansains.blogspot.com/2008/03/assesmen-dalam-pendidikan-sains.html

Andriyani Sri.2012. Muktimedia Interaktif Online dalam Evaluasi Pembelajaran.4 Nopember 2012. http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/20/muktimedia-interaktif-online-dalam-evaluasi-pembelajaran/

Wikipedia.2012.Evaluasi.5 Nopember 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar