Perkembangan
tekhnologi telah merubah sebagian besar cara hidup manusia dalam melakukan
kegiatan. Setip hari, bahkan setiap saat tekhnologi dapat mempermudah sebuah
proses yang tadinya sangat panjang, membutuhkan waktu serta tenaga dan biaya.
Tekhnologi bias menjadi solusi dari beberapa permasalahan dan merupakan bagian
yang sangat penting hampir segala aspek kehidupan termasuk dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting bagi manusia
dengan meingkatnya kesadaran akan manfaat dari ilmu dan pengetahuan yang
dipelajari saat ini setiap orang bisa belajar tanpa teharang jarak, ruang dan
waktu dengan metode pembelajaran elearning dengan antuan computer. Dalam
pembelajaran terdapat pula proses penilaian yang dinamakan assessment.
Assessment
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam
alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar
seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan
naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran
berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Tes
adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik pada
waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memnuhi syarat-syarat
tertentu yang jelas. Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas,
penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik,
mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar
mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi
yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar
peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan
informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta
didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikulum itu
sendiri.
Online
assessment merupakan salah satu cara untuk melakukan penilaian melalui media
elektronik dengan menggunakan jaringan internet. Online Assessment masih belum
familiar dikalangan lembaga pendidikan khususnya sekolah yang masih belum
canggih tentang pengetahuan jaringan internetnya. Pada umumnya baik guru
ataupun warga sekolah yang lain belum pernah menggunakan oline assessment
dikarenakan pengetahuan mereka yang minim dan selalu terpacu pada penilaian
manual yaitu siswa mengerjakan soal dengan menggunakan media kertas dan
dikumpulkan kemudian guru menilai hasil siswa satu persatu.
Minimnya pengetahuan guru
menyebabkan proses penilaian menjadi lama dan hasil yang didapatpun terkadang salah dan saat
proses penilaiannya pun tidak diketahui guru secara riil. Saat proses penilaian
berlangsung misalnya saja saat mengerjakan ulangan harian siswa bisa saja tidak
mengerjakan sendiri dan hasilnya pun tidak murni terlebih lagi waktu yang
diberikan terkadang terlalu lama sehingga siswa dapat berkreasi jika ada
jawaban yang lebih benar setelah melihat hasil pekerjaan teman.
Berbeda dengan menggunakan media
elektronik, seorang guru saat melakukan penilaian siswa dapat dipantau satu
persatu hanya dari sebuah computer, apa saja yang dilakukan oleh siswa saat
proses penilaian (ujian) berlangsung dapat diketahui. Hal ini disebabkan oleh
adanya jaringan yang terhubung antara computer satu dengan yang lainnya dan
pusat kontrolnya adalah computer yang dipegang oleh guru. Saat pengerjaan ujian
pun setiap soal yang diberikan bisa diberi waktu pengerjaannya dan jika waktu
telah terlampaui maka siswa tidak dapat melihat soal yang sebelumnya.
Adapun
faktor – faktor yang dapat mendukung dalam proses penilaian online adalah :
a. Izin dari pihak sekolah.
Izin pihak sekolah merupakan factor yang sangat penting
karena izin yang diberikan oleh pihak sekolah dapat memperlancar proses
pembelajaran secara online begitu pula dengan penilaian online. Jika tidak
mendapat izin dari pihak sekolah maka pembelajaran dan penilaian secara online
tidak dapat digunakan.
b. Adanya media.
Media juga merupakan factor yang sangat mendukung
kegiatan pembelajaran online. Mengapa media juga menjadi factor yang penting
karena mengingat bahwa digunakannya penilaian secara online membutuhkan media
yang berupa computer dan jaringan internet. Computer yang dibutuhkan dalam
jumlah besar. Walaupun izin sudah di berikan oleh pihak sekolah namun sekolah
tidak memiliki media yang berupa computer maka online assessment tidak dapat
digunakan .
c. Adanya jaringan internet.
Selain izin dari pihak sekolah dan media yang digunakan
jaringan internet sangat berperan penting karena jika terdapat jaringan
internet proses online sendiri membutuhkan jaringan internet agar saling
terhubung antara satu dengan yang lainnya.
d. Daya listrik yang memadai
Daya yang digunakan dalam menggunakan media computer harus
memiliki daya yang cukup besar karena jika daya yang ada di sekolah kecil media
computer tidak dapat digunakan karena akan sering mati akibatnya akan
mempengaruhi pada nilai peserta ujian.
e. Soal yang dibuat sudah memenuhi prinsip-prinsip pembuatan
soal.
Dalam pembuatan soal harus memenuhi prinsip-prinsip dalam
pembuatan soal. Soal yang dibuat harus jelas tidak membingungkan siswa ketika
mengerjakan soal dalam online assessment.
Adapun factor-faktor
yang menyebabkan Online Assessment terhambat yaitu:
1.
Koneksi
Pada dasarnya
disetiap sekolah memiliki koneksi internet akan tetapi terkadang pemakaian koneksi
tersebut dibatasi. Maksudnya, koneksi internet atau jaringan internet yang
digunakan hanya berlaku pada kalangan guru dan hanya bisa digunakan pada laboratorium
TI dan ruang guru saja. Sedangkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk
melakukan koneksi di internet.
Mata pelajaran
yang hanya menggunakan koneksi internetpun hanya pada saat mata pelajaran TI
saja sedangkan mata pelajaran yang lainnya berada di kelas dan tidak
berhubungan dengan koneksi internet. Walaupun ada mata pelajaran lain misalnya
matematika saat ulangan akan menggunakan online
assessment hal tersebut sangat minim kemungkinannya untuk dapat
dilaksanakan karena koneksi yang ada dibatasi.
2.
Human error
Human
error merupakan salah satu factor penghambat adanya online assessment yang akan
dilakukan di sekolah karena minim sekali orang yang paham terhadap cara
penggunaan online assessment.
Sehingga jika dihadapkan dengan online
assessment tidak sedikit orang yang saat menggunakannya mengalami kesulitan
dan terjadi kesalahan sewaktu melaksanakan online
assessment, sehingga hasil penilaian yang didapat tidak valid dan akurat.
3.
Keterbatasan waktu
Untuk
melakukan online assessment waktu pengaksesan
bisa diatur. Keterbatasan waktu yang dimaksud yaitu saat pelaksanaan online assessment jika siswa terlambat
mengakses dan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan ditetapkan
maka siswa tersebut tidak dapat mengikuti online
assessment dan dianggap tidak mengikuti ujian.
4.
Keterbatasan
pengetahuan
Online assessment
memang bersifat umum penggunaannya, semua kalangan bisa menggunakannya akan
tetapi hanya beberapa sekolah yang menggunakan system penilaian tersebut. Hal
tersebut karena dikalangan guru hal ini masih dianggap tabu karena kebiasaan
guru saat melakukan penilaian menggunakan cara yang manual.
Banyak
yang beranggapan bahwa online assessment
terlalu rumit dan hanya dipahami oleh kalangan tertentu saja.
5.
Keterbatasan media
Masih
banyak sekolah yang memiliki media elektronik (komputer) terbatas. Misalnya
saja computer yang dimiliki jumlahnya sedikit dan tidak memenuhi kapasitas jumlah
siswa satu kelas sehingga untuk menggunakannya terkadang satu computer terdiri
dari beberapa siswa. Hal tersebut yang menyebabkan online assessment terhambat untuk dapat dilaksanakan.
6.
Pihak sekolah
Tidak
banyak sekolah yang dapat menerima online
assessment (penilaian online) dikarenakan banyak warga sekolah khususnya
guru tidak mengerti dan paham kegunaan online
assessment. Mereka beranggapan bahwa system penilaian online membuang waktu
dan sulit untuk direalisasikan karena banyak persiapan yang harus dilakukan
sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas. Oleh sebab itu, tak banyak pihak
sekolah yang mendukung online assessment.
Untuk
menysusun suatu online asessment
(penilaian online) dalam pelaksanaannya tidak seperti yang biasa dilakukan
dengan penilai yang seperti biasanya atau secara manual, dibutuhkan beberapa sarana
dan prasarana yang harus mendukung, sehingga ketika proses asessmen berlangsung
semua yang sudah terencana dapat berjalan dengan lancar. Sarana adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan; alat;
media (KBBI). Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb)
(KBBI). Jadi sarana dan prasarana merupkan unsur yang sangat penting dalam
melakukan online asessment (penilaian
online), karena terkait dengan proses ketika pelaksanaan penilaian berlangsung.
Berikut ini akan dibahas satu-persatu sarana dan prasarana apa saja yang harus
disiapkan sehingga memungkinkan untuk melakukan online asessment (penilaian online) dan juga sarana dan prasarana
apa saja yang menghambat untuk dilakukan online
asessment (penilaian online).
Sarana dan
prasarana yang memungkinkan untuk melakukan online
asessment (penilaian online) adalah:
1)
Komputer
Komponen ini merupakan
kompenen yang sangat penting dalam melakukan online asessment (penilaian online), karena komputer merupakan alat
atau media untuk menampilkan/ menginputkan soal maupun opsi pilihan. Untuk
spesifikasi komputer yang digunakan tidak terlalu spesifik atau secara khusus,
yang terpenting komputer yang digunakan sudah terinstal OS (operating system) seperti Windows XP,
Windows7, Linux, dll. serta terdapat layanan untuk mengakses dunia maya
(internet), misalnya: Mozila Firefox, Internet Explorer, Opera, dll. Selain
menggunakan komputer dapat juga menggunakan Laptop atau Netbook.
2)
Jumlah Komputer pada
Laboratarium
Sarana yang diperlukan
selanjutnya adalah jumlah komputer yang disediakan oleh pihak sekolah atau yang
ada di laboratarium. Sarana yang memungkinkan untuk dilakukannya online asessment (penilaian online)
adalah jumlah komputer yang ada di laboratarium sesuai dengan jumlah siswa atau
testee yang akan melakukan test. Kebanyakan penghambat utama pada online asessment (penilaian online)
adalah masalah kuota komputer tidak seimbang dengan jumlah siswa. Terkadang
koputer sudah memadai tetapi banyak yang sudah rusak. Hal ini merupakan sesuatu
yang menghambat dalam melaksanakan online
asessment (penilaian online). Oleh
karena itu sebelum melakukan online
asessment (penilaian online) diharapakan untuk mengecek terlebih dahulu
kuota komputer yang bisa digunakan dengan jumlah siswa atau tetstee yang akan
menggunakan online asessment (penilaian
online).
3)
Lab Jaringan Komputer
Salah satu sarana yang
sangat penting yang berhubungan dengan komputer adalah jaringan internet.
Walaupun terdapatlaboratarium disekolah tetapi jika tidak terhubung dengan
internet, maka sama halnya tidak bisa digunakan untuk online asessment. Ada alternatif lain jika ingin menggunakan online
asessment tanpa menggunakan ISP (Internet
Service Provider) dengan cara intranet atau buat koneksi antar komputer di
dalam laboratarium tersebut (peer to peer).
Tetapi hanya bisa digunakan didalam lab tersebut saja, tidak bisa digunakan di
luar lab. Jadi sesuai namanya yaitu online
asessment maka laboratarium atau komputer yang kita gunakan haruslah yang
mempunyai koneksi dengan dunia maya (internet).
4)
Conection
Pada sarana yang ini
pada dasarnya tidak begitu prioritas, karena bisa terhubung dengan dunia maya
saja sudah cukup. Namun yang perlu dipertimbangkan lagi. Seberapa besar file
yang harus kita akses ketika baru pertama kali membuka situs online asessment. Karena ketika testee
sudah mengakses soal yang dimaksud, maka akses akan ringan
5)
Daya listrik yang
Memadai
Daya listrik yang
digunakan di laboratarium di setiap satuan pendidikan harus disesuaikan, agar
dalam menggunakan lab tidak terjadi konsleting karena kurangnya daya listrik. Jadi
sesuaikan daya listrik dengan jumlah komponen komputer yang ada di
laboratarium, dianjurkan untuk melebihi.
Prasarana yang
memungkinkan dan menghambat diterapkannya online assessment
Prasarana yang
memungkinkan diterapkannya online assessment
meliputi moodle, server, siswa, materi, soal, kemampuan siswa dalam
mengoprasikan moodle.
1.
Moodle
Moodle (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah
paket perangkat lunak yang
diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang
menggunakan prinsip social
constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari
konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-learning. Moodle dapat
digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di
bawah lisensi GNU. Moodle dapat diinstal di komputer
dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung database
SQL.Berdasarkan social
constructionist pedagogy, cara terbaik untuk belajar adalah dari
sudut pandang murid itu sendiri. Model pengajaran berorientasi objek
(murid) ini berbeda dengan sistem pengajaran tradisional yang biasanya
memberikan informasi atau materi
yang dianggap perlu oleh pengajar untuk diberikan kepada murid. Tugas pengajar
akan berubah dari sumber informasi menjadi orang yang memberikan pengaruh (influencer)
dan menjadi contoh dari budaya kelas. Peran pengajar dalam sistem Moodle ini antara lain: berhubungan
dengan murid-murid secara perorangan untuk memahami kebutuhan belajar mereka
dan memoderatori diskusi serta
aktivitas yang mengarahkan murid untuk mencapai tujuan belajar dari kelas
tersebut.Di dunia e-learning Indonesia, Moodle lebih dikenal fungsinya sebagai Course
Management System atau "Learning Management System" (LMS). Dengan tampilan
seperti halaman web pada umumnya, Moodle memiliki fitur untuk menyajikan kursus
(course), dimana pengajar bisa mengunggah materi ajar, soal dan tugas.
Murid bisa masuk log ke Moodle kemudian memilih kursus yang disediakan atau di-enroll
untuknya. Aktivitas murid di dalam Moodle ini akan terpantau progress dan
nilainya. Di Indonesia sendiri, diketahui bahwa Moodle telah dimanfaatkan untuk
sekolah menengah, perguruan tinggi dan perusahaan.
2.
Siswa (testee)
Siswa
sebagai pengguna . jika tidak ada siswa meskipun prasarana yang lain sudah
tersedia tidak memungkinkan terlaksanaan online assessment.
3.
Materi Soal
Materi
yang dimaksud adalah materi yang sudah diterima oleh siswa atau materi yang
sudah diajarkan kepada siswa.materi tersebut akan di dijadikan acuan untuk
membuat soal.
4.
Soal (objek yang akan
diteliti atau dianalisis)
Soal
disesuaikan dengan materi yang sudah diberikan kepada siswa. Terdapat beberapa
macam soal diantaranya soal pilihan ganda, soal benar salah, soal
melengkapi jawaban , soal jawaban
singkat dan soal menjodohkan. Dalam pembuatan soal dianjurkan dengan menggunakan
prinsip-prinsip yang ada dan pengukuran tingkat kesukaran soal.
5.
Kemampuan siswa dalam
menggunakan moodle
Sebelum
menggunakan asessment online
(penilaian online), hal yang sangat sepele tetapi jika tidak dilakukan akan
menyebabkan adanya sedikit permasalahan dalam pelaksanaan asessment online
(penilaian online). Hal tersebut adalah pelatihan tentang menggunakan atau
mengoperasionalkan asessment online
(penilaian online). Kalau dilihat dari segi permasalahannya memang tidak begitu
besar, akan tetapi ketika siswa belum mengerti atau belum faham tentang assesment online (penilaian online),
maka pada waktu pelaksanaan akan menyita waktu yang relatif lama. Karena masih
menjelaskan tentang cara-cara log in dan lain sebagainya. Oleh karena itu untuk
lebih memudahkan atau menggunakan asessment
online (penilaian online) jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan siswa diberi
pengarahan atau pelatihan tentang menggunakan asessment online (penilaian online), sehingga ketika waktu pelaksanaan
siswa diharpkan sudah mampu dan bisa langsung mengerjakan soal-soal yang sudah
tersedia dalam asessment online (penilaian
online).
6.
Data base
Database
merupakan tempat untuk menampung data yang ada di moodle. Semua data yang ada
seperti user, template moodle, dll. semua disimpan di database.
7.
Web Hosting
Web hosting
merupakan layanan untuk mengunggah moodle ke server dunia maya. Tujuannya adalah
e-learnig atau moodle yang kita buat dapat diakses oleh pengguna internet
diseluruh dunia.
reference:
http://smkperbanas.com/index.php/artikel
reference:
http://smkperbanas.com/index.php/artikel
sama sekali tanpa rujukan?
BalasHapusiya pak, kita diskusi semua.,
Hapussetelah diskusi lagi, kita tambah dengan rujukan nyari di google,
mau diedit lagi untuk daftar rujukan yang di up load, tapi sudah ndk bisa .,
kalau di hardcopy-nya ada daftar rujukannya pak
pak apakah ini hasil penelitian... atau makalah yang disampaikan dalam seminar.. atau apa pak... mohon informasinya... karena tulisan ini bagus sekali dan saya gunakan dalam reverensi karya tulis saya... mohondibalas di email. widikda@gmail.com
BalasHapus