ARTIKEL EHB
Moodle
sebagai Learning Management System
(LMS) untuk mengelola konten sebagai pendukung penerapan Online Assessment
Disusun Oleh :
NORA MAULINA BASUKI
ELLY PARAMITA
RATNA WULANDARI
SOFIATUN NAJAH
ZAINULLAH
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi internet memunculkan berbagai aplikasi baru, termasuk aplikasi untuk
bidang pendidikan. Salah satu manfaat teknologi internet dalam bidang
pendidikan adalah sebagai sarana pembelajaran. Teknologi dalam bidang
pembelajaran ini dikenal dengan sebutan e-learning.
Proses pembelajaran yang biasanya dilakukan di kelas dapat dilakukan melalui
internet secara jarak jauh tanpa harus tatap muka. Melalui teknologi ini guru
mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat, sedangkan para
siswa mengikuti pelajaran tersebut dari komputer lain di tempat yang berbeda
pada saat yang bersamaan maupun tidak bersamaan. Secara comparative Indonesia
adalah negara yang kaya dengan sumber daya alam(SDA), yang apabila dikelola
dengan baik, dan disertai pembenahan peraturan secaraterstruktur Indonesia akan
menjadi negara besar yang patut diperhitungkan (secara ekonomi)dan memiliki
daya saing yang luar biasa. Populasi penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa
yangmerupakan potensi sumber daya manusia yang sangat strategis bagi pelaksanaanpembangunan
menuju masyarakat adil makmur dan sejahtera. Pendidikan menjadi kunci utamadaya
saing bangsa, dan kehadiran ICT diharapkan dapat memberikan dukungan besar
dalamupaya peningkatan kualitas SDM Indonesia. Hingga saat ini pemerintah
Indonesia masihmenghadapi masalah bidang pendidikan, diantaranya. Masih banyak
anak usia sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan dasar 9 tahun,dari
jumlah anak usia sekolah 7-12 tahun indeks nilai Angka Partisipasi Kasar (APK)
masihdi bawah 80%, yaitu APK SMP 85,22% dan APK SMA 52,2%.2. Tidak meratanya
penyebaran sarana dan prasarana pendidikan/sekolah, kesenjanganterutama terjadi
padasekolah di perkotaan dengan sekolah di daerah pedesaan yangterpencil, juga
di wilayah barat dan timur Indonesia.3. Tidak seragam dan masih rendahnya mutu
pendidikan di setiap jenjang sekolah, tampakdari tingkat kelulusan dan nilai
UAN masih rendah.4. Masalah kapasitas daya tampung pendidikan tinggi yang
kurang dan tingkat partisipasimasih rendah, yaitu 12.8%. Sebagai pembanding, negara
Filipina memiliki kapasitas dayatampung 32%, dan Thailand 30%.5. Masalah
kualitas pendidikan, hampir 50% pendidikan tinggi berakreditasi C, yaitu
46,35%program diploma dan 47.97% PTN dan PTS.
Di
masa yang akan datang teknologi e-learning
dapat menjadi sebuah solusi
dan teknologi alternatif untuk
digunakan dalam metode pembelajaran. E-learning
merupakan jaringan yang mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan
atau memunculkan kembali, mendistribusikan, sharing pembelajaran dan informasi dengan
menggunakan CD-ROM, teknologi
internet, dan intranet untuk mencapai tujuan pembelajaran jarak jauh
atau berbasis.
Berdasarkan
studi awal, peneliti menemukan permasalahan yang terkait dengan sistem e-learning, yaitu belum adanya model pembelajaran
berbasis LMS (Learning Management
System) dengan pengembangan software
Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) di sekolah.
Sistem pembelajaran yang ada pada saat ini, berupa komponen data dasar, masukan,
keluaran, dan teknologi masih perlu dikembangkan lebih lanjut karena sudah
kedaluwarsa. Implementasi sistem e-learning
diduga masih memerlukan
pembenahan. Perangkat keras pendukung sistem e-learning yang berupa LAN dan WAN ditengarai
masih perlu pembenahan, khususnya yang terkait dengan kelambatan pemasukan
data, kelambatan layanan, perbedaan data di beberapa tempat, konflik dalam
sistem, pengulangan permintaan data sejenis yang pemenuhannya memerlukan waktu
relatif lama, serta kekurangsesuaian perangkat lunak dan perangkat keras dengan
perkembangan teknologi informasi. Dalam lingkup internet diduga ada beberapa permasalahan, antara lain informasi
yang ditampilkan kadang-kadang sudah terlalu lama, perangkat lunak yang
digunakan belum mengikuti perkembangan teknologi informasi, dan belum ada system
keamanan yang memadai. Proses pembelajaran sebagian besar masih menggunakan
pendekatan konvensional, karena keterbatasan pengembangan perangkat lunak dan
keras serta sumber daya manusia (SDM) pendukungnya. Beberapa memang sudah
menggunakan sistem elearning, namun
dalam implementasinya masih mengalami beberapa permasalahan
dalam hal:
(1) kesiapan SDM pendukung;
(2) pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan proses
pembelajaran;
(3) pengembangan perangkat keras yang sesuai dengan perkembangan
TI;
(4) biaya pemeliharaan sistem yang cukup mahal;
(5) kemungkinan timbulnya kesalahan sistem lebih besar,
(6) keberhasilan system kurang terjamin; dan
(7) timbulnya permasalahan baru pada pihak pemakai karena kurang
terlibat dalam proses pengembangan sistem. Berdasarkan beberapa permasalahan
ini, perlulah diadakan penelitian khusus yang berkaitan dengan model pembelajaran
berbasis LMS dengan pengembangan software
Moodle.
Tiga fungsi e-learning dengan
menggunakan moodle :
1. Suplemen
(tambahan), yaitu apabila siswa mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan
materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi
siswa untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional,siswa
yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan
2. Komplemen
(pelengkap), yaitu apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi
materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti
materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau
remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment ) apabila
kepada siswa yangdapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang
disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi
pembelajaran elektronik yangmemang secara khusus dikembangkan untuk mereka.
Tujuannya agar semakinmemantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran
yang telah diterima di kelas.Dikatakan sebagai program remedial, apabila siswa
yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka
diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang
memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar siswa semakin mudah
memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas
.3. Substitusi (pengganti), yaitu apabila e-Learning dilakukan sebagai pengganti kegiatanbelajar, misalnya dengan
menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga)alternatif model
yang dapat dipilih, yakni: (1) sepenuhnya secara tatap muka(konvensional), (2)
sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3)
sepenuhnya melalui internt.
PEMBAHASAN
MOODLE
Moodle
adalah singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) artinya
paket perangkat
lunak yang
diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social
constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari konsep
dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi
informasi,
yang dikenal dengan konsep pembelajaran
elektronik atau
e-learning. Moodle dapat digunakan secara
bebas sebagai produk sumber terbuka (open
source) di bawah lisensi GNU.
Moodle dapat diinstal di komputer dan sistem operasi apapun yang bisa
menjalankan PHP dan mendukung database SQL. Learning Management System atau disingkat LMS adalah suatu
perangkat lunak (software) untuk
keperluan administrasi, dokumentasi, sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar
dan kegiatan secara online, elearning dan materi-materi
pelatihan, yang semua itu dilakukan dengan online. Lebih lanjut, menjelaskan bahwa LMS adalah perangkat
lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan online berbasis web dan
mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS juga
terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dalam hal pembelajaran.
Fitur-fitur tersebut antara lain administrasi, penyampaian materi dan kemudahan
akses ke sumber referensi, penilaian, ujian online, pengumpulan feedback
serta komunikasi yang mencakup forum diskusi online, mailing list diskusi, dan chat. Melalui moodle LMS, siswa dapat melihat modul-modul yang
ditawarkan, mengambil tugas-tugas dan tes-tes yang harus dikerjakan, melihat
jadwal diskusi secara maya dengan instruktur atau narasumber lain, serta
melihat nilai tugas dan tes beserta peringkatnya berdasarkan nilai tugas maupun
tes yang diperoleh. LMS tersedia dalam berbagai macam pilihan, antara lain atutor, blackboard, claroline, Moodle,
dan lain-lain.
Moodle memberikan fasilitas open source sehingga software
ini yang digunakan dalam penelitian ini. Moodle adalah program yang membenarkan kelas pembelajaran
diadakan dalam bentuk web dan
memfasilitasi siswa untuk mendapatkan banyak sumber di dalam kelas. Dengan
menggunakan Moodle, guru dapat
menyampaikan informasi, memberi dan menyimak tugas, menyampaikan jurnal
elektronik, dan sumber-sumber pembelajaran lainnya. Kegiatan belajar online ini kemudian dikenal dengan e-learning. Elemen yang terdapat
dalam sistem e-learning mencakup
soal-soal, komunitas, pengajar online,
kesempatan bekerja sama, dan multimedia. Adapun karakteristik e-learning dalam proses pembelajaran
adalah memanfaatkan jasa teknologi elektronik, memanfaatkan keunggulan
komputer, menggunakan bahan ajar bersifat mandiri yang disimpan di komputer,
memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
komputer, dan bahan yang direka dan disiapkan oleh pembina bahan yang
profesional.
Dari
penelitian yang dilaksanakan oleh Alonso (2001) yang dijurnalkan tahun 2008
diketahui bahwa sekitar 42% dari 671 perusahaan yang diteliti sudah menerapkan
program pembelajaran elektronik dan sekitar 12% lainnya berada pada tahap
persiapan. Di samping itu, sekitar 90% kampus perguruan tinggi nasional juga mengandalkan
berbagai bentuk pembelajaran elektronik, baik untuk membelajarkan mahasiswa
maupun untuk kepentingan komunikasi sesama dosen. Dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran elektronik, guru merupakan faktor yang sangat menentukan
dan keterampilannya memotivasi siswa menjadi hal yang krusial. Oleh karena itu,
guru harus bersikap transparan menyampaikan informasi tentang semua aspek
kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara baik untuk mencapai
hasil belajar yang baik. Manfaat pembelajaran elektronik adalah meningkatkan
kadar interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru, memungkinkan terjadinya
interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja, menjangkau siswa dalam cakupan
yang luas, serta mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.
Unsur-unsur yang digunakan untuk membangun sistem e-learning dikelompokkan ke dalam tiga hal, yakni: hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), dan SDM
dalam TIK yang sering disebut brainware
.Perangkat keras untuk sistem informasi yang maju, memerlukan persyaratan minimal kemampuan
komunikasi data, kapasitas saluran dan kesamaam bidang (interface) untuk serangkaian peralatan masukankeluaran dengan
kecepatan tinggi, kemampuan pengoperasian online, penyimpanan
besar, dan penyimpanan online sekunder
yang sangat besar.
Perangkat
lunak mencakup perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi. Perangkat
lunak sistem adalah seperangkat program yang fungsinya mengkoordinasikan dan
mengendalikan penggunaan perangkat keras serta sebagai wahana untuk mendukung penggunaan
perangkat lunak aplikasi. Perangkat lunak aplikasi adalah instruksi yang
ditulis oleh atau untuk pemakai agar dapat mengaplikasikannya pada bidang tugas
masing-masing, baik yang sifatnya teknis maupun nonteknis. Proses pengembangan
perangkat lunak dapat dilakukan dengan meninjau ulang perangkat lunak tersebut.
Langkah ini penting sebab merupakan suatu cara untuk melakukan perbaikan dan
pengembangan perangkat lunak secara terus-menerus.
Dalam
sistem jaringan internet ada
kelemahan yang berpotensi menghambat
kelancaran sistem, yaitu
kurangnya keamanan sistem. Heckers dan
criminal komputer lain dapat masuk ke dalam jaringan komputer setiap saat. Terdapat
tiga pendekatan untuk menangani masalah keamanan, yakni:
(1) memisahkan website atau homepage secara fisik yang terhubung ke jaringan internal yang
berisi data dan sumber daya informasi,
(2) memberikan password hanya kepada orang-orang
yang memiliki kepentingan, membangun tembok perlindungan, sebagaimana yang
dilakukan oleh kontraktor bangunan yang membangun tembok tahan api (firewall) di kodominium dan apartemen
untuk mencegah api menyebar dari satu unit ke unit lain, yang dapat berupa packetfiltering firewall, circuit-level
firewall, dan application-level
firewall.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa persyaratan minimal perangkat lunak
yang memenuhi perkembangan teknologi informasi meliputi
(1) perangkat lunak sistem maupun
aplikasi harus berbasis windows agar
mudah dalam pengoperasian, tampilan yang menarik, kesesuaian dengan perangkat
keras, dan kecepatan transfer data;
(2) menggunakan sistem keamanan
yang baik; serta
(3) menggunakan perangkat lunak
berbasis web untuk sistem internet agar jangkauan lebih luas.
Di
samping perangkat keras dan lunak, dalam pengembangan e-learning perlu diperhatikan pula aspek perangkat otak (brainware). Brainware adalah aspek manusia yang menangani proses
komputerisasi. Aspek manusia sangat penting, sebab akurat-tidaknya suatu
informasi sangat dipengaruhi oleh faktor manusia yang menangani perangkat keras
maupun lunak. Kriteria pokok
yang harus dipenuhi dari segi sumber daya manusia (SDM) adalah manajer pengolah
data, analisis sistem, programmer, pengelola
database, spesialis jaringan,
dan operator . Oleh karena itu, menegaskan bahwa sekolah perlu mengupayakan
untuk menjamin tersedianya brainware yang
memenuhi persyaratan pengetahuan, keterampilan, kepribadian, sikap, dan
perilaku yang sesuai dengan tuntutan semua komponen sekolah yang harus dilayani
dan
didukungnya.
Berdasarkan uraian di atas,
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
(1)mengetahui kondisi,
kesiapan, dan kebutuhan hardware,
software, serta sumber daya manusia (brainware) untuk mendukung pengembangan sistem e-learning dan
(2)mengembangkan
model pengembangan software Moodle untuk
e-learning
yangsesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan atau Penggunaan
Di dunia e-learning Indonesia, Moodle lebih dikenal
fungsinya sebagai Course Management
System atau "Learning Management
System"
(LMS). Dengan tampilan seperti halaman web pada umumnya, Moodle memiliki fitur
untuk menyajikan kursus (course),
dimana pengajar bisa mengunggah materi ajar, soal dan tugas. Murid bisa masuk
log ke Moodle kemudian memilih kursus yang disediakan atau di-enroll untuknya. Aktivitas murid di
dalam Moodle ini akan terpantau progress dan nilainya. Di Indonesia sendiri,
diketahui bahwa Moodle telah dimanfaatkan untuk sekolah menengah, perguruan
tinggi dan perusahaan.
Pemanfaatan Moodle
sebagai Learning Management System
(LMS) untuk mengelola konten sebagai pendukung penerapan Online Assessment adalah
(1) meningkatkan kadar interaksi pembelajaran
antara siswa dengan guru,
(2) memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran dari mana dan kapan saja,
(3) menjangkau siswa dalam cakupan yang
luas, serta
(4) mempermudah penyempurnaan dan
penyimpanan materi pembelajaran. Unsur-unsur yang digunakan
untuk membangun sistem e-learning dikelompokkan
ke dalam tiga hal,yakni: hardware (perangkat
keras),software (perangkat
lunak), dan SDM dalam TIK yang sering disebut brainware.
Ada banyak kelebihan dalam pemanfaatan e-learning bagi
dosen. Berikut adalah kelebihan-kelebihan e-Learning di sisi para dosen:
- Mengadopsi konsep social constructionist pedagogy (di mana mengikutsertakan kolaborasi, pembelajaran berdasarkan aktifitas (activity-based learning), critical reflection, dsb.)
- Mampu mengakomodasi model 100% online classes maupun sebagai pelengkap kelas konvensional (face-to-face learning).
- Menggunakan user interface yang simple, ringan, dan efisien, serta kompatibel dengan hampir semua web-browser.
- Kuliah bisa ditargetkan kepada mahasiswa tertentu, group tertentu, atau kepada publik (guest).
- Kuliah bisa dikategorisasi dan dicari menggunakan alat bantu search engine untuk memudahkan pencarian topik/materi tertentu.
- Memiliki fasilitas pengeditan tanpa coding untuk memudahkan pengajar/pengelola dalam melakukan mengeditan materi, berita, pengumuman, dan sebagainya.
Seperti dalam pembelajaran dengan tatap muka di kelas, sikap
dan pengalaman positif atau negatif dalam belajar online akan terbentuk oleh
beberapa faktor seperti bagaimana e-konten yang disajikan (misalnya animasi
yang menarik), kekayaan aktivitas komunikasi, ataupun sejauh mana mahasiswa
memiliki kesempatan untuk berbagi dan berkolaborasi dengan dosen dan teman
mahasiswa lain, juga strategi pembelajaran yang dipilih yang dapat memberi
peluang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan menjadi pebelajar yang
selfdirected.
Standar
minimal pelaksanaan kuliah secara e-learning mencakup beberapa aspek berikut:
- Standar minimal pelaksanaan elearning berisi :
- Materi harus disiapkan sebelum kuliah dilaksanakan dengan kriteria minimal (file presentasi minimal 20 halaman per pertemuan dan/atau file dokumen/sumber lainnya)
- Interaksi antara dosen dan mahasiswa dapat berupa interaksi sinkronous (chatting) dan asinkronous (forum dan broadcast mail) .
- Evaluasi pemahaman mahasiswa atas perkuliahan elearning dapat berupa bentuk sinkronous (chatting) dan asinkronous (fitur kuis, assignment dll)
- Mata kuliah yang akan dilakukan secara elearning dibatasi dengan jumlah maksimum peserta per kelas sebanyak 40 orang.
- Perkuliahan elearning dilaksanakan mengacu pada SAP mata kuliah terkait.
- Dosen bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas mahasiswa melalui LMS dengan kriteria mengikuti evaluasi atau aktif pada forum dalam perkuliahan elearning. Dosen memberi tanda pada form presensi kehadiran kuliah untuk aktivitas mahasiswa.
- Bukti aktivitas dosen dalam perkuliahan elearning dinyatakan pada form presensi kehadiran kuliah.Dosen harus mempublish dalam LMS panduan pelaksanaan perkuliahan e-learning
Dukungan
LMS untuk E-Learning LMS
atau platform e-Learning atau Learning
Content Management System (LCMS) adalah aplikasi yang
mengotomasi dan mem-virtualisasi proses belajar mengajar secaraelektronik. Untuk mengembangkan
e-Learning , saat ini telah tersedia banyak LMS, baik yang
komersial ataupunyang bersifat Open
Source . Beberapa LMS yang
komersial adalah ANGEL Learning, ApexLearning, Blackboard, Desire2Learn,
eCollege, IntraLearn, Learn.com, Meridian KSI,NetDimensions_EKP, Open Learning
Environment (OLE), Saba Software, SAP EnterpriseLearning, dan lainnya. Contoh
LMS yang bersifat Open Source adalah Atutor, Claroline,Dokeos,
dotLRN, eFront, Fle3, Freestyle Learning, ILIAS, KEWL.nextgen,
LON-CAPA,MOODLE , OLAT, OpenACS, OpenUSS, Sakai, Spaghetti
Learning, dan lainnya.Secara umum, LMS menyediakan fitur standar untuk e-Learning , diantaranya:
1. Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar
pelajaran dan kategorinya, silabus, materipelajaran (berbasis teks atau
multimedia), serta bahan pustaka
.2.Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list),instant messenger ,pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta file and directory sharing
.2.Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list),instant messenger ,pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta file and directory sharing
.3. Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian (exam),
tugas(assignment ), dan
penilaian.Untuk LMS yang berbasis Open
Source ,moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment )
diakui sebagai salah satu LMS yang terbaik dan terlengkap dengan totalsebanyak
38.896 situs yang telah menerapkannya, 16.927.590 pengguna, dan 1.713.438 materi
berdasarkan statistik bulan Januari 2008. Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat
merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan
siswa untuk masuk ke dalam “ruang kelas digital”untuk mengakses materi
pembelajaran. Dengan menggunakan
moodle , dapat dibuat materipembelajaran, kuis,
jurnal elektronik dan lain-lain.moodle dapat di-
download secara gratis,digunakan,
ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General
Public License ). Melalui LMS, siswa
dapat melihat modul-modul yang ditawarkan, mengambil tugas-tugas
dan tes-tes yang harus dikerjakan, melihat jadwal diskusi secara maya dengan
instruktur atau narasumber lain, serta melihat nilai tugas dan tes beserta peringkatnya
berdasarkan nilai tugas maupun tes yang diperoleh. LMS tersedia dalam
berbagai macam pilihan, antara lain atutor,
blackboard, claroline, Moodle, dan
lain-lain. Moodle memberikan
fasilitas open source sehingga software ini yang digunakan
dalam penelitian ini. Moodle adalah
program yang membenarkan kelas pembelajaran diadakan dalam bentuk web dan memfasilitasi siswa untuk
mendapatkan banyak sumber di dalam kelas. Dengan menggunakan Moodle, guru dapat menyampaikan
informasi, memberi dan menyimak tugas, menyampaikan jurnal elektronik, dan
sumber-sumber pembelajaran lainnya. Kegiatan belajar online ini kemudian dikenal dengan e-learning.
Fitur
Sebagai LMS, Moodle memiliki fitur yang tipikal
dimiliki LMS pada umumnya ditambah beberapa fitur unggulan. Fitur-fitur
tersebut adalah:
- Assignment submission
- Forum diskusi
- Unduh arsip
- Peringkat
- Chat
- Kalender online
- Berita
- Kuis online
- Wiki
Secara comparative Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber
daya alam(SDA), yang apabila dikelola dengan baik, dan disertai pembenahan
peraturan secaraterstruktur Indonesia akan menjadi negara besar yang patut
diperhitungkan (secara ekonomi)dan memiliki daya saing yang luar biasa.
Populasi penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa yangmerupakan potensi sumber
daya manusia yang sangat strategis bagi pelaksanaanpembangunan menuju
masyarakat adil makmur dan sejahtera. Pendidikan menjadi kunci utamadaya saing
bangsa, dan kehadiran ICT diharapkan dapat memberikan dukungan besar dalamupaya
peningkatan kualitas SDM Indonesia. Hingga saat ini pemerintah Indonesia
masihmenghadapi masalah bidang pendidikan, diantaranya. Masih banyak anak usia
sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan dasar 9 tahun,dari jumlah anak
usia sekolah 7-12 tahun indeks nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) masihdi
bawah 80%, yaitu APK SMP 85,22% dan APK SMA 52,2%.2. Tidak meratanya penyebaran
sarana dan prasarana pendidikan/sekolah, kesenjanganterutama terjadi
padasekolah di perkotaan dengan sekolah di daerah pedesaan yangterpencil, juga
di wilayah barat dan timur Indonesia. Tidak seragam dan masih rendahnya mutu
pendidikan di setiap jenjang sekolah, tampakdari tingkat kelulusan dan nilai
UAN masih rendah. Masalah kapasitas daya tampung pendidikan tinggi yang kurang
dan tingkat partisipasimasih rendah, yaitu 12.8%. Sebagai pembanding, negara
Filipina memiliki kapasitas dayatampung 32%, dan Thailand 30%.5. Masalah
kualitas pendidikan, hampir 50% pendidikan tinggi berakreditasi C, yaitu
46,35%program diploma dan 47.97% PTN dan PTS.
KESIMPULAN
Pelaksanaan dan pemanfaatan e-learning di UAD saat ini
sesungguhnya baru pada proses pertumbuhan. Beberapa standar yang terkait dengan
perkuliahan sudah mengakomodasi pemanfaatan e-learning sebagai alat bantu untuk
pencapaian kinerja belajar. Hanya saja memang belum semua fitur yang ada dalam
Moodle digunakan secara maksimal. Beberapa kendala yang dihadapi adalah pada
tingkat literasi mahasiswa terhadap model pembelajaran ini.
Beberapa program studi telah secara konsisten mulai
menerapkan model-model pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan e-learning.
Namun demikian belum dilakukan pengukuran secara kuantitatif seberapa
signifikan atau adakah perbedaan pada pengalaman belajar dan kinerja belajar
mahasiswa antara yang menggunakan e-learning dan yang menggunakan kelas tatap
muka.
Secara umum, diyakini bahwa
penerapan e-learning akan banyak memberi dampak positif bagi pengemangan
institusi baik dari sisi tingkat akses mahasiswa, materi-materi pengayaan yang
tersedia dan juga peluang pada fleksibilitas mahasiswa dalam belajar.
Moodle adalah singkatan dari Modular
Object-Oriented Dynamic Learning Environment) artinya paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan
belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social
constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari
konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi
informasi,
yang dikenal dengan konsep pembelajaran
elektronik atau
e-learning. Moodle dapat digunakan secara
bebas sebagai produk sumber terbuka (open
source) di bawah lisensi GNU.
Moodle dapat diinstal di komputer dan sistem operasi apapun yang bisa
menjalankan PHP dan mendukung database SQL.
Pemanfaatan Moodle
sebagai Learning Management System (LMS)
untuk mengelola konten sebagai pendukung penerapan Online Assessment adalah
(1) meningkatkan kadar interaksi
pembelajaran antara siswa dengan guru,
(2) memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran dari mana dan kapan saja,
(3) menjangkau siswa dalam cakupan yang
luas, serta
(4) mempermudah penyempurnaan
dan penyimpanan materi pembelajaran. Unsur-unsur yang digunakan
untuk membangun sistem e-learning dikelompokkan
ke dalam tiga hal,yakni: hardware (perangkat
keras),software (perangkat
lunak), dan SDM dalam TIK yang sering disebut brainwane.
RUJUKAN
·
Clark dan Mayer,
2003:11;Rosenberg, 2001:28-29
·
Setya
Raharja, dkk : Model pembelajaran ... (halaman: 55-70)
·
www.its.ac.id/E-learning
Syarat Menuju Kelas Dunia – Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
·
Alonso, at. al.,2008.
Pelaksanaan dan pemanfaatan e-learning di UAD saat ini sesungguhnya baru pada proses pertumbuhan.
BalasHapusUAD = Universitas Achmad Dahlan. Apa relevansinya???
mungkin mau menunjukkan, bahwa ada yang telah melakukan metode penilaian tersebut, cuma kurang maksimal. mereal kan dengan keadaan sebenarnya. kemungkinan saja.
BalasHapus