Disusun Oleh :
Kelompok : 5b7
Zainul Arifin : 1010251041
Devi Eka
Agustina Putri : 1010251049
Astutik Dwi
Firdayanti : 1010251050
Ardiansah : 1010251051
Kristianingsih : 1010251071
1.Masa Depan Penerapan Online assesment
Beberapa periode terdahulu
kebanyakan guru melakukan dan memberikan ujian kepada siswa dengan cara
memberikan ujian secara manual. Yang mana ujian secara manual itu tadi
dilakukan dengan memberikan lembar soal dan juga diberikan lembar jawaban
kepada siswa yang nantinya siswa disuruh mengerjakan soal manual itu tadi.
Kalau di lihat dari segi keuntungan atau kerugian nya, maka kalau diberi
penilaian terhadap yang dilakukan guru dengan memberikan soal manual tadi
mendapatkan beberapa macam kerepotan, yang pertama tentu guru harus menyiapkan
soal yang kemudian di print per lembar kepada siswa, agak kerepotan karena
dilihat segi biaya , biaya yang dikeluarkan agak banyak karena masih harus
mengeprint soal sebanyak siswa yang terdapat di kelas yang akan diberikan ujian
itu tadi. Selain itu tingkat kecurangan siswa pun juga bisa dikatakan lebih
tinggi karena siswa bisa saja melakukan pertukaran soal dengan siswa yang lain
yang sudah mengerjakan soal. Selain itu, setelah ujian yang diberikan kepada
siswa dalam segi penilaian,guru masih agak kerepotan didalam mengoreksi nilai
dari setiap siswa. Dikatakan agak kerepotan karena guru harus menilai satu
persatu nilai dari siswa itu tadi. Sangat tidak memungkinkan nilai langsung
keluar dengan sendirinya. Maka dari itu guru harus melakukan penilaian dari
tiap siswa yang mendapat perlakuan ujian manual itu tadi.
Kemudian bagaimana dengan Online
assesment?
Online
assesment diberlakukan dengan tujuan memberikan solusi dan berbagai kemudahan
yang diberikan dan diberlakukan dalam penggunaannya. Catatan penting yang harus
kita ketahui terlebih dahulu adalah bahwa online assesment erat kaitannya
dengan yang namanya online. Jadi sudah pasti dapat dikatakan bahwa online
assesment membutuhkan fasilitas internet karena untuk mengaksesnya kita harus
koneksi dengan internet terlebih dahulu.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai assesment itu bagaimana, kita bahas terlebih dahulu mengenai keunggulan dari menggunakan online assesment. Kalau kita berbicara mengenai kemudahan, maka kalau kita bandingkan dengan ujian manual, tentu saja online assesment lebih menguntungkan daripada ujian manual. Mengapa demikian? Karena didalam ujian online assesment keuntungan yang di dapat,bukan hanya guru yang bisa merasakan keuntungannya, tetapi siswa pun dapat merasakan keuntungtan dari ujian online assesment tersebut. Mari kita bandingkan antara ujian manual dengan ujian online assesment. Didalam ujian manual guru mungkin kerepotan dalam mengawasi siswa didalam menjaga siswa saat ujian manual berlangsung karena takud siswanya menyontek ataupun mencontoh pekerjaan temannya, berbeda dengan ujian online assesment guru sudah tidak terlalu kerepotan dalam menjaga dan mengawasi siswa yang sedang melakukan ujian karena ujian dilakukan secara online dan siswa difokuskan pada komputer yang mana dia sedang melakukan ujian online nya. Dan sudah sangat jelas sekali kalau siswa tengak tengok itu adalah tanda siswa tidak dapat mengerjakan soal dan lebih mudah dalam mengawasi ujian tersebut yang online tadi. Selain itu itu juga terdapat kelebihan ujian online assesment dibandingkan ujian manual. Dalam ujian manual tingkat kecurangan siswa lebih tinggi dibandingkan ujian online assesment, karena banyak kemungkinan yang akan terjadi bila ujian dilakukan secara manual, berbeda dengan ujian online assesment yang mana tingkat kecurangan bisa diminimalisir karena didalam online assesment itu siswa tidak bisa sembarangan masuk ke assesment begitu saja karena sebelum dilakukan ujian online assesment siswa harus login satu satu yang mana setiap siswa memiliki user name dan pasword masing masing jadi siswa tidak dapat mengakses ke siswa lain, hanya bisa masuk dalam artian login ke siswa lain untuk mengambil data hasil pekerjaan temannya yang lain. Jadi dari sini sudah nampak sekali bahwa dengan diberlakukan ujian online assesment tingkat kecurangan siswa dalam hal menyontek pekerjaan temannya sangat tidak mungkin karena siswa tersebut hanya dapat mengerjakan dan login ke assesment berdasarkan user name dan password yang telah ia terima untuk mengakses ujian online assesment tadi. Sebenarnya ada manfaat lagi dari online assesment jika dibandingkan dengan ujian manual yang dilakukan oleh guru kepada muridnya yaitu dalam hal penilaian dari ujian yang telah diselesaikan oleh siswa. Dalam ujian manual guru dalam mengoreksi lembar ujian setiap siswa harus melihat satu per satu point soal yang dikerjakan siswa itu benar atau salah, masih belum menjumlahkan benarnya berapa dan salahnya berapa yang nantinya menjadi nilai siswa. Berbeda dengan ujian online assesment yang mana dalam ujian online assesment tiap point jawaban siswa langsung terlihat jawaban yang dipilih benar atau salah, selain itu di akhir siswa mengerjakan soal ujian online assesment guru tidak perlu kerepotan merekap nilainya karena nilai langsung keluar dalam bentuk catatan soal yang dijawab benar dari sekian jumlah soal yang dikerjakan.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai assesment itu bagaimana, kita bahas terlebih dahulu mengenai keunggulan dari menggunakan online assesment. Kalau kita berbicara mengenai kemudahan, maka kalau kita bandingkan dengan ujian manual, tentu saja online assesment lebih menguntungkan daripada ujian manual. Mengapa demikian? Karena didalam ujian online assesment keuntungan yang di dapat,bukan hanya guru yang bisa merasakan keuntungannya, tetapi siswa pun dapat merasakan keuntungtan dari ujian online assesment tersebut. Mari kita bandingkan antara ujian manual dengan ujian online assesment. Didalam ujian manual guru mungkin kerepotan dalam mengawasi siswa didalam menjaga siswa saat ujian manual berlangsung karena takud siswanya menyontek ataupun mencontoh pekerjaan temannya, berbeda dengan ujian online assesment guru sudah tidak terlalu kerepotan dalam menjaga dan mengawasi siswa yang sedang melakukan ujian karena ujian dilakukan secara online dan siswa difokuskan pada komputer yang mana dia sedang melakukan ujian online nya. Dan sudah sangat jelas sekali kalau siswa tengak tengok itu adalah tanda siswa tidak dapat mengerjakan soal dan lebih mudah dalam mengawasi ujian tersebut yang online tadi. Selain itu itu juga terdapat kelebihan ujian online assesment dibandingkan ujian manual. Dalam ujian manual tingkat kecurangan siswa lebih tinggi dibandingkan ujian online assesment, karena banyak kemungkinan yang akan terjadi bila ujian dilakukan secara manual, berbeda dengan ujian online assesment yang mana tingkat kecurangan bisa diminimalisir karena didalam online assesment itu siswa tidak bisa sembarangan masuk ke assesment begitu saja karena sebelum dilakukan ujian online assesment siswa harus login satu satu yang mana setiap siswa memiliki user name dan pasword masing masing jadi siswa tidak dapat mengakses ke siswa lain, hanya bisa masuk dalam artian login ke siswa lain untuk mengambil data hasil pekerjaan temannya yang lain. Jadi dari sini sudah nampak sekali bahwa dengan diberlakukan ujian online assesment tingkat kecurangan siswa dalam hal menyontek pekerjaan temannya sangat tidak mungkin karena siswa tersebut hanya dapat mengerjakan dan login ke assesment berdasarkan user name dan password yang telah ia terima untuk mengakses ujian online assesment tadi. Sebenarnya ada manfaat lagi dari online assesment jika dibandingkan dengan ujian manual yang dilakukan oleh guru kepada muridnya yaitu dalam hal penilaian dari ujian yang telah diselesaikan oleh siswa. Dalam ujian manual guru dalam mengoreksi lembar ujian setiap siswa harus melihat satu per satu point soal yang dikerjakan siswa itu benar atau salah, masih belum menjumlahkan benarnya berapa dan salahnya berapa yang nantinya menjadi nilai siswa. Berbeda dengan ujian online assesment yang mana dalam ujian online assesment tiap point jawaban siswa langsung terlihat jawaban yang dipilih benar atau salah, selain itu di akhir siswa mengerjakan soal ujian online assesment guru tidak perlu kerepotan merekap nilainya karena nilai langsung keluar dalam bentuk catatan soal yang dijawab benar dari sekian jumlah soal yang dikerjakan.
Dalam
lembaga pendidikan, penilaian sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik dapat menerima materi yang diajarkan oleh para pendidik.
Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan berbagai media, bisa dalam bentuk
ujian tulis, ujian lisan, kuis, maupun tugas dalam bentuk makalah.
Seiring
dengan perubahan cara berpikir pendidik matematika tentang cara pendidikan
matematika yang baik, maka pengukuran dalam bidang pendidikanpun berubah
menjadi semakin baik. Pengenalan tentang pentingnya assessment untuk
pembentukan kembali pendidikan yang kontemporer dikatalisator, perkembangan dan
implementasi dari metode baru pengumpulan data seiring dengan cara baru yang
digunakan untuk menilai kualitas data itu sendiri. Perubahan dalam teori
pengukuran dan kebugaanya direfleksikan dalam assessment. Proses assessment
adalah alat yang efektif untuk mengkomunikasikan tujuan dari system pendidikan matematika.
Kegunaan dan kebijaksanaan assessment merupakan definisi operasional tentang
pentingnya assessment
Assessment
melibatkan penekanan pada kesempatan untuk belajar. Penghargaan terhadap siswa
tergantung pada pengalaman yang mereka peroleh dari program yang berkualitas.
Latihan-latihan pada assessment memberikan pengetahuan ilmiah bagi siswa dan
dapat menerapkannya pada situasi yang mirip yang akan mereka hadapi diluar
kelas, Konseptual lainnya mengenai pengukuran pada bidang pendidikan bahwa
assessment science yang melibatkan suatu validitas memiliki implikasi yang
signifikan. Validitas tidak saja diperhatikan dalam hal kualitas teknik dari
data pendidikan, tetapi juga memperhatikan sosial dan konsekuensi pendidikan
dari interpretasi data.
Assumsi
yang penting yang mendasari assessment adalah lembaga pendidikan atau sekolah
dapat mengembangkan mekanisme penilaian prestasi siswa yang spesifik dalam
standar isi dan menilai kesempatan untuk
belajar matematika dalam program dan system standar. Jika prinsip-prinsip dalam
assessment dipenuhi, maka informasi yang dihasilkan dari cara baru pada suatu
assessment yang digunakan disekolah dapat memiliki arti dan nilai dalam standar
nasional, meskipun prosedur dan instrument yang digunakan berbeda. Ini sangat kontras
dengan pengukuran pendidikan secara tradisional yang melakukan pengukuran
dengan jenis tes yang sama sehingga hasilnya hanya akan menunjukkan
perbandingan.
Dalam
era golabilsasi seperti sekarang ini oenerapan assessment dapat dilakukan
secara online, pemenfaatan media online sangat efektif dalam penerapan
assessment. Dengan begitu siswa dapat memiliki kesempatan dan kemampuan yang
berbeda dengan sekolah yang menerapkan assessment atau penilaian tradisional
maupun manual.
2.Online
Assesment Bagi Sekolah
Pembelajaran
memiliki dua macam pelaksanaan atau bentuk yaitu pembelajaran secara face to
face dan secara online. Pembelajaran merupakan proses atau kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dan guru. Didalam pembelajaran
terjadi proses evaluasi , penilaian dan pengukuran.
Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan
dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut
adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan
pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan
periklanan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari
kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari
berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara
general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan
kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa
yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest)
dan diakhir (posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang
diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang
diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis
situasi berikutnya.
Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan. Evaluasi yang
diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan
di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari
lingkungan sekitar. Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi secara online memiliki kelebihan seperti berikut :
1. Memiliki lebih
dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
2. Bersifat
interaktif, dalam pengertian memiliki kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian
rupa sehingga pengguna bisa menggunakannya tanpa bimbingan orang lain. Selain
memenuhi karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi 4
fungsi yaitu : Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin, Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan
belajarnya sendiri, Memperhatikan
bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan dan Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk
respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan
yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian. Online asessmen memberikan dampak bagi unsur-unsur pendidikan
yaitu sekolah, guru dan peserta didik.
1. Online asesmen bagi sekolah
Adapun manfaat
penilaian atau online asessmen bagi sekolah ialah sebagai berikut :
1. Memperkenalkan siswa kepada
tekhnologi sehingga siswa mempunyai pengalaman dan pengetahuan akan tekhnologi
2. Mempersingkat waktu bagi guru karena
online asessmen yang bekerja ialah computer dan para siswanya
3. Mempermudah dan mempercepat penilaian sehingga sekolah cepat
untuk memdapatkan data nilai siswa.
4. Mempermudah dan memberikan
keseragaman dalan penilai.
Namun, selain itu asessmen juga memiliki sisi negative
bagi sekolah.misalnya :
1. Membutuhkan biaya yang cukup besar karena
pelaksanaan asessmen secara online itu membutuhkan jkomputer dan jaringan
internet.
2. Kendala pada listrik karena apabila
dalam pelaksanaannya listrik padam,maka penilaian atau pembelajaran harus
dimulai dari awal lagi. Hal itu juga berdampak pada waktu pembelajaran yang
lain sehingga mempersulit kerja bagian kurikulum. Hal itu yang kita alami pada
saat melaksanakan asessmen disekolah.
3. Sulit mengklarifikasi apabila ada
kesalahan karena untuk mengubah atau mengganti soal dan yang lain membutuhkan
waktu yang cukup lama.
Solusi bagi
permasalahan diatas menurut kami antara lain:
1. Harus bisa mengatur waktu dan mengantisipasi apabila terjadi
pemadaman dengan cara memberikan lembar jawaban secara manual.
2. Meminta bantuan kepada wali murid
untuk meringankan biaya dan memgjukan bantuan kepada pemerintah.
3.Online
Assesment Bagi Guru
Dizaman yang modern ini, perkembangan teknologi saat ini
telah memberi warna dunia pendidikan.
Membuat kelas khusus pembelajaran jarak jauh
menjadi tantangan sekaligus tren tersendiri. Namun demikian, kebanyakan
sekolah belum siap mengaplikasikan teknologi informasi dalam pembelajaran
dengan efektif.
Dalam suatu pembelajaran dikelas,
guru dapat menggunakan media yang bias digunakan dalam kegiatan belajar
pembelajaran. Ada banyak media yang dapat digunakan oleh seorang guru. Guru
dapat menggunakan media. Misalnya pembelajaran secara online. Media pembelajaran secara online dengan harapan memberikan
kemudahan kepada guru dan siswa dalam belajar pembelajaran, sehingga
meningkatkan kualitas seorang guru dan semangat belajar seorang siswa yang
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
Penggunaan
pembelajaran secara online pada pendidikan semakin meningkat. Siswa dan guru
dapat mempertinggi kelas belajar dengan mengakses informasi dan sebuah pusat
sumber , menyampaikan dengan komputer dengan siswa lainnya atau dengan tenaga
ahli pada bidang pelajaran tertentu. Guru dan siswa dapat mengakses dokumen
elektronik untuk memperkaya pelajaran mereka. Guru perlu bekerja sama dengan
media khusus sekolah untuk membantu siswa belajar efektif. Melalui media ini diharapkan dapat membantu para guru agar bisa
dengan mudah mengakses bahan ajar dan sumber pembelajaran sehingga bisa optimal
dalam memberikan pelayanan pembelajaran
kepada siswa.
Asesmen pembelajaran secara online
merupakan bagian dari keseluruhan proses pembelajaran, sehingga kegiatan
asesmen secara online bisa dilakukan pengajar dalam berlangsungnya proses
pembelajaran. Itulah sebabnya, kemampuan untuk melakukan asesmen merupakan
kemampuan yang dipersyaratkan bagi setiap tenaga pengajar. Hal ini terbukti
bahwa dalam semua referensi yang berkaitan dengan tugas pembelajaran, selalu
ditekankan pentingnya kemampuan melakukan asesmen secara online bagi guru dan
kemampuan ini selalu menjadi salah satu indikator kualitas kompetensi guru.
Dalam pembelajaran assesmen secara online Guru juga dapat
menggunakan e-mail untuk berbagi ide dengan guru lain. Guru dapat membantu
siswa untuk mengembangkan blog untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk
menukarkan ide.
Asesmen secara online sederhana
dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh
data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dalam pelaksanaan
asesmen. Dalam assesmen pembelajaran secara online, guru juga dapat melakukan 3
unsur diantaranya yaitu pengukuran, penilaian dan test. Untuk lebih jauh bisa
memahami pelaksanaan asesmen secara online, pembelajaran secara keseluruhan
perlu dipahami dahulu perbedaan pengertian dan hubungan di antara ketiga
istilah tersebut, dan bagaimana penggunaannya dalam asesmen pembelajaran secara
online.
Dalam melaksanakan proses asesmen
pembelajaran, guru selalu berhadapan dengan konsep-konsep evaluasi, pengukuran, dan tes yang dalam penerapannya sering
dilakukan secara simultan.
Guru dapat melakukan pengukuran. Secara sederhana, pengukuran dapat diartikan
sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada
suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu
berupa angka. Pengukuran terhadap proses dan hasil belajar seorang siswa.
Penilaian juga bisa dilakukan seorang guru dalam assesmen pembelajaran secara
online.
Secara online guru dapat dengan
mudah memberi siswa, memberikan materi ataupun tes pada siswa. Tes merupakan seperangkat tugas yang harus
dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang
dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan
dalam asesmen pembelajaran disamping alat ukur yang lain. Secara online siswa
dapat dengan mudah mengerjakan soal atau tugas yang diberikan oleh seorang
guru. Siswa tidak akan merasa bosan dalam mengerjakan tugas dari seorang
guru.yang mulanya mengerjakan secara manual, bisa mengerjakan dengan cara
online. Mengerjakan soal dengan cara online, siswa dapat dengan cepat berfikir
dalam menyelesaikan soal tersebut.
Harapannya assesmen pembelajaran
secara online dapat digunakan dan bermanfaat dalam kegiatan belajar
pembelajaran oleh semua komponen pendidikan sehingga pendidikan diindonesia
dapat berkembang dengan pesat.
4.Online
Asssesment Bagi Siswa
Perkembangan teknologi sekarang telah banyak mewarnai dunia
pendidikan. Kita dikenalkan dengan ilmu pengetahuan tekhnologi yang luas
sehingga kita dianjurkan untuk bisa dan mengerti tentang ilmu pengetahuan
tekhnologi itu sendiri. Banyak sumber yang tersedia begi siswa
dan guru utnuk menambah dan memperluas kegiatan kelas karena tekhnologi dapat mempermudah
sebuah proses yang tadinya panjang dan membutuhkan waktu yang lama serta biaya
tapi sekarang tekhnologi menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi dalam
proses pembelajaran sehingga begitu pentingnya ilmu pengetahuan tekhnologi
dalam kehidupan kita terutama pada pendidikan anak jadi memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh siswa sehingga mereka
dapat memanfaatkan kecanggihan ilmu pengetahuan dan tidak ketinggalan jaman. Dalam
penerapan metode yang bisa menjenuhkan anak sehingga siswa dan guru tidak
saling berinteraksi secara langsung. Untuk itu, penting untuk membuat metode
pembelajaran yang baru untuk dapat dimengerti dan dapat menjaga jalinan
interaksi. Melalui media ini diharapkan dapat
membantu para guru agar bisa dengan mudah mengakses bahan ajar dan sumber
pembelajaran sehingga bisa optimal dalam
memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswa secara
online. pembelajaran secara online digunakan untuk mengajar siswa
yang hidup pada berbagai daerah sehingga dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam belajar
dan meningkatkan semangat belajar mereka yang akhirnya dapat meningkatkan
prestasi belajar mereka. Siswa juga dapat mengambil informasi
dalam berbagai hal dari jauh, dan yang secara fisik tidak dapat dicapai
perpustakaan di seluruh dunia jadi siswa dapat berpartisipasi secara aktif
karena pembelajaran secara online menyediakan lingkungan belajar interaktif dan
siswa juga dapat untuk menyampaikan dengan cepat dengan teks, gambar, suara,
data, dan dua audio/video. Siswa lebih mudah mempelajari cara untuk menambah
tulisan mereka, Contohnya siswa dapat memecahkan masalah matematika yang sulit.
Pada proses pembelajaran disekolah perlu menggunakan asesmen pembelajara,
asesmen pembelajaran sendiri merupakan bagian dari keseluruhan proses
pembelajaran. Pada pembelajaran secara online dengan menggunakan asesmen siswa
dapat menyelesaikan tugas-tugas yang telah guru berikan secara mudah sedangkan
guru dapat memberikan materi, dapat menilai dan mengevaluasi hasil belajar dari
siswanya. Dalam asesmen pembelajaran guru dan siswa dapat mengukur dan menilai
proses pemahaman siswa terhadap materi sehingga perlu menggunakan berbagai
macam pendekatan pada anak dan hasil belajar
dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Perlu juga dipahami bahwa
hasil pengukuran dan nilai yang
diperoleh dari asesmen proses dan hasil belajar mengandung kekeliruan.
Kesalahan dari proses asesmen berasal
dari alat ukur, dari gejala yang di ukur, dll. Asesmen juga disebut dengan alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa atau telah
berhasilnya kompetensi siswa. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualtatif dan
kuantitatif, dalam
pelaksanaan asesmen siswa tidak sekedar dilatih memilih jawaban yang tersedia,
tetapi lebih dituntut untuk dapat memotivasi diri untuk mengarahkan potensinya
dalam menanggapi dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri
dan sesuai dengan pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian asesmen juga akan berfungsi
sebagai upaya pendidik untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan proses
pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. Pembelajaran
secara online sangat berguna ketika pelajar yang dipisahkan secara urut dan
mengerjakan materinya sendiri dan siswa dapat menggapai siswa lainnya dan
berharap untuk bertukar pendapat namun siswa dapat langsung bertanya saat menemukan hal yang
membingungkan. Begitu juga jika di dalam kelas siswa tampak kebingungan, guru
dapat langsung memperjelas lagi materinya. Untuk kedepannya diperlukan sebuah
patokan berbagai macam media dalam proses pembelajaran agar dapat menjadikan
proses pembelajaran yang menarik minat belajar siswa namun tidak mengurangi
materi yang disampaikan.
5.Online
Assesment Bagi Negara atau Pemerintah
Standar assessmen merupakan kriteria untuk menentukan
kemajuan visi pendidikan sains dari seluruh literasi ilmiah. Standar tersebut menggambarkan kualitas assessment
practices yang digunakan oleh guru, lembaga, dan agensi federal untuk mengukur
prestasi siswa dan kesempatan siswa belajar science. Dengan mengidentifikasi
essensi dari karakteristik standar assessment yang digunakan, maka standar
tersebut dapat dijadikan petunjuk untuk mengembangkan assesmen lebih lanjut,
kegunaannya serta kebijaksanaan-kebijaksanaan. Standar ini juga dapat digunakan
untuk assessment terhadap siswa, guru, dan program; untuk memajukan dan mengambangkan
kegunaan assessment, dan untuk assessment kelas sebaik skala besar, assessment
eksternal. Chapter ini dimulai dengan pengenalan tentang komponen-komponen
proses assessment dan beberapa teori pengukuran dan prakteknya. Pengenalan ini
disertai oleh penjelasan tentang assesmen standar dan diskusi mengenai
cara-cara guru dalam menggunakan assessment dan beberapa karakteristik
assessment .
Proses assessment adalah alat yang efektif untuk mengkomunikasikan tujuan
dari system pendidikan science yang seluruhnya konsern (terfokus) terhadap
pendidikan science.
Dua tujuan dari assessment yaitu, (1) Untuk
mengukur pemahaman siswa tentang alam, (2) Untuk mengukur mereka dalam melakukan
penelitian.
Visi assessment yang digambarkan oleh National Science Education Syandards,
assessment adalah mekanisme feedback primer dalam system pendidikan science.
Sebagai contoh, data assessment yang diperoleh siswa merupakan feedback tentang
sebaik apakah siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan guru atau orang tua
mereka., feedback dengan guru yaitu sebaik apakah siswa mereka belajar,
feedback bagi distrik (lembaga) yaitu sebaik apakah efektivitas guru dan
program yang dijalankan, dan feedback bagi pembuat kebijaksanaan yaitu sebaik
apakah kebijaksanaan mereka berjalan. Feedback tersebut menuntun perubahan
dalam system pendidikan science dengan menstimulasi perubahan dalam
kenijaksanaan, menuntun pengembangan guru yang
professional, dan mendorong siswa untuk memperbaiki pemahaman mereka terhadap
science.
Proses assessment adalah alat yang efektif untuk
mengkomunikasikan tujuan dari system pendidikan science yang seluruhnya konsern
(terfokus) terhadap pendidikan science. Kegunaan dan kebijaksanaan assessment
merupakan definisi operasional tentang pentingnya assessment. sebagai contoh,
penggunaan inqury terpimpin untuk assessment memberikan isyarat tentang apa yang dipelajari siswa, bagaimana siswa mengajar, dan dimana
sumber-sumber yang digunakan akan diletakkan.
Assessment adalah sistematik, proses multistep yang melibatkan proses
mengumpulkan dan menginterpretasi data pendidikan. Empat komponen proses
assessment secara rinci dapat dilihat pada gambar 5.1
Seiring dengan perubahan cara berpikir pendidik
science tentang cara pendidikan science yang baik, maka pengukuran dalam bidang
pendidikanpun berubah menjadi semakin baik. Pengenalan tentang pentingnya
assessment untuk pembentukan kembali pendidikan yang kontemporer dikatalisator
(dirangsang) oleh penelitian, perkembangan dan implementasi dari metode baru
pengumpulan data seiring dengan cara baru yang digunakan untuk menilai kualitas
data itu sendiri. Perubahan dalam teori pengukuran dan kebunaanya direfleksikan
dalam assessment standar.
Pada bagian ini, assessment dan pengukuran adalah dua
sisi yang berbeda dari sebuah koin. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan
data ditentukan berdasarkan apa yang sehrusnya guru ajarkan dan apa yang
seharusnya murid pelajari. Dan ketika siswa ikut serta dalam latihan
assessment, maka mereka harus belajar dari hal ini.
Pandangan mengenai assessment ini sangat yakin bahwa hasil yang diperoleh
berasal dari assessment yang sampelnya terdiri dari berbagai variable dengan
menggunakan metode pengumpulan data yang bermacam-macam pula, dibanding dengan
pengambilan sampel yang tradisional darisatu buah variable dengan satu jenis
metode. Jadi, Semua aspek dalam prestasi science (Science achievement)
– kemampuan untuk meneliti, pemahaman ilmiah tentang alam dan kesatuan science-
dapat diukur dengan menggunakan multiple metodhs seperti
performance (penampilan) dan portofolio, sebaik conventional pape and
pencil tset (tes tulis).
Assessment standar melibatkan penekanan pada
kesempatan untuk belajar. Penghargaan terhadap siswa (Student achievement)
tergantung pada pengalaman yang mereka peroleh dari program yang berkualitas.
Hal penting lainnya yaitu “authentic assessmen” (assessment otentik).
Seruan/ajakan untuk berlatih telah mendekati tujuan outcome dari pendidikan
science. Latihan-latihan pada assessment otentik memberikan pengetahuan ilmiah
bagi siswa dan dapat menerapkannya pada situasi yang mirip yang akan mereka
hadapi diluar kelas, sebaik ketika para ilmuwan melakukannya.
Konseptual lainnya mengenai pengukuran pada bidang
pendidikan bahwa assessment science yang melibatkan suatu
validitas memiliki implikasi yang signifikan. Validitas tidak saja diperhatikan
dalam hal kualitas teknik dari data pendidikan, tetapi juga memperhatikan
social dan konsekuensi pendidikan dari interpretasi data.
Assumsi yang penting yang mendasari assessment standard adalah baik Negara
bagian (state) maupun local dapat mengembangkan mekanismepengukuran
prestasi siswa yang spesifik dalam content standard (standar isi) dan mengukur
kesempatan untuk belajar science dalam program dan system standar. Jika
prinsip-prinsip dalam assessment standar dipenuhi, maka informasi yang
dihasilkan dari cara baru pada suatu assessment yang digunakan secara local
dapat memiliki arti dan nilai dalam standar nasional, meskipun prosedur dan instrument yang digunakan berbeda. Ini sangat kontras dengan pengukuran pendidikan
secara tradisional yang melakukan pengukuran dengan jenis tes yang sama
sehingga hasilnya hanya akan menunjukkan perbandingan.
Sumber;
Syam.2008.Assesment Dalam Pendidikan
Sains.3 Nopember 2012.
http://pendidikansains.blogspot.com/2008/03/assesmen-dalam-pendidikan-sains.html
Andriyani Sri.2012. Muktimedia Interaktif Online dalam
Evaluasi Pembelajaran.4 Nopember 2012.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/20/muktimedia-interaktif-online-dalam-evaluasi-pembelajaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar